A. SABAR
1.Pengertian Sabar
Sabar
dari bahasa arab shabr berarti menahan. Kata sabar dimaknai dengan “usaha menahan diri dari hal-hal yang tidak disukai dengan sepenuh kerelaan
dan kepasrahan” (Ahmadi,204:85).Sabar ialah tahan menderita dari hal yang tidak
disenangi dengan ridha dan menyerahkan diri kepada Allah. Sabar yang hakiki
ialah menyerahkan diri kepada Allah dan menerima ketetapan Allah dengan lapang
dada (Al-Ghazali,1983:28).Dari ilmu semantik, sabar secara langsung
bertentangan dengan kata jaza’, yang berarti sifat tidak dapat menahan
diri. Secara tidak langsung sabar berarti memiliki ketabahan dan kekuatan jiwa
menghadapi kesengsaraan , penderitaan dan kesulitan dalam kehidupan (Izutsu,195:158).[1]
Syekh
abu nashr as-sarraj sabar adalah kedudukan spiritual mulia.Allah memuji orang
yang sabar dalam firmannya (Qs. az-Zumar:10)
انَما
يو فى الصبرون أجر هم بغير حسا بِ
Artinya
:” Hanya orang-orang yang bersabar akan diberi pahala mereka yang tidak
terbatas.”(Q.s. az-Zumar:10).
Al-Junaid
berpendapat sabar adalah memikul beban berat sampai saat yang tidak diinginkan.
Asy-sybli
pernah ditanya seseorang apa itu sabar, lalu ia menjawab dengan 3 jawaban yaitu
: sabar
demi Allah SWT (fillah), sabar karena Allah SWT (lillah) ,dan sabar
bersama Allah (ma’allah). Semua jawaban
itu dianggap salah. Dan yang benar adalah sabar dari Allah SWT (‘anaillah).
Menurut orang yang bertanya pada Asy-Syibli. Lalu Asy-Syibli menjelaskan bahwa
Ibnu Salim di Basrah mengartikan sabar dalam 3 kategori yaitu : pertama,
orang yang berusaha untuk bersabar (mutashabir), kedua,orang yang sabar
(shabir), dan yang ketiga, orang yang sangat bersabar (shabbar). Maka
orang yang berusaha bersabar adalah orang yang sabar demi Allah swt.(fillah).[2]
Al-Qannad
mengartikan sabar ialah melakukan yang wajib dan meninggalkan yang di larang
dan tekun melaksanakan perintah.[3]
2. Macam-macam
Sabar
1. Sabar berdasarkan jenis pelakunya di
bagi menjadi 3 yaitu:
a. Sabar untuk mengerjakan perintah dan ketaatan
kepada Allah
b. Sabar untuk meninggalkan perbuatan
maksiat dan yang bertentangan
c. Sabar atas berbagai ketentuan dan takdir
yang telah ditetapkan oleh Allah kepadanya tanpa keluh kesah
2. Sedangkan sabar berdasarkan jenisnya di
bagi menjadi 5 yaitu:
a. Wajib, sebagai contohnya sabar melakukan
kewajiban dan sabar
b. Sunnah, misalnya sabar untuk tidak
membalas kejahatan
c. Mubah, misalnya sabar terhadap perilaku
yang diperbolehkan
d. Makruh, misalnya sabar tidak makan dan
minum meskipun itu halal
e. Haram, misalnya memakan bangkai ,darah
dsb
3. Sabar menurut bentuknya yaitu:
a. Sabar dalam menunaikan ibadah
Dalam menunaikan ibadah syaiton selalu menggoda dan nafsu selalu mengganggu agar perintah ibadah ditinggalkan atau dilalaikan. Tetapi orang yang sabar dapat menangkis dan mengatasinya,
tetap mengerjakan perintah Allah dengan baik.
b. Sabar dalam meninggalkan dan menjauhi
maksiat
Sabar terhadap maksiat ialah semacam
unsur pertahanan yang melawan dorongan-dorongan yang menggoda manusia dalam
perjalanan hidupnya, serta menyingkirkan perbuatan-perbuatan dosa yang
terlarang dan tercela.Menghindari dari segala perbuatan jahat dan dari menuruti
hawa nafsu angkara murka..Untuk memperoleh derajat inilah kita selalu berdoa
sebagaimana yang tersebutdalam Al-Quran :
و
ما تنقم م منا الا أن ءامنا با يت ر بنا لما جا ء تنا ج ر بنا أفر غ علينا صبر ا و تو فنا مسلمين
Artinya
: “ Ya Allah Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkan kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)”. (Q.S Al-A’raf : 126).
c. Sabar dalam musibah
Musibah
yang menimpa diterima dengan sabar dan bertawakal kepada Allah dengan cara berikhtiar untuk terlepas dari musibah itu.
3.
Dimensi sikap sabar antara lain:
1. Sikap sabar dan istiqomah
2. Ketekunan
3. Kedamaian hati
4. Bersungguh-sungguh (berjihad)
Tampaklah bahwa kesabaran bukanlah sikap fatalism.
Menerima begitu saja segala sesuatu yang menimpa dirinya tanpa iktiyar sama sekali.
Sikap menyerah seperti itu, lebih mendekatkan diri kandungan jiwa yang tak kenal goyah atau menyerah. Sikap sabar bagian dari jiwa kesatria ,jantan dan menjadi pengikat seluruh potensi qalbu
yang salim (jiwa yang sehat). Betapa banyaknya
kehancuran dialami manusia dikarenakan sikap tergesa-gesa, mengambil keputusan
dengan dorongan hawa, sehingga melahirkan hasil keputusan yang bermuatan amarah
dan tak kenal puas. Orang yang tidak mempunyai sikap sabar sangat mudah
terjebak pada tindakan yang penuh penyesalan. [4]
4.
Contoh-contoh Sabar
1. Sabar menerima hal-hal yang menyakitkan
dari sanak kerabatnya demi memupus api permusuhan dikalangan internal kaum
muslin (Q.s. Fushilat:34-35)[5]
2. Bersabar saat berperang dengan
musuh.(Q.s.Ali Imron:200)[6]
3. Sabar dalam mengarungi kehidupan
(Q.s..al-Baqarah:177)[7]
5.
Keutamaan Sabar
1. Surat as-Sajadah ayat 24
وخعلنا منهم أئمة يهد و ن بأ مر
نالما صبر واصلى
Artinya
: “ Dan Kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang member petunjuk
dengan perintah Kami ketika mereka sabar “ (Q.s. as-Sajadah:24)
2. Surat al-A’raf ayat 137
و تمت كلمت ربك الحسنى على بنى
اسرءيل بما صبروا صلى
Artinya
: “ Dan telah sempurnlah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani
Israil di sebabkan kesabaran mereka ”.(Q.s. al-A’raf:137)
3. Surat al-Qoshos ayat 54
أولىْك يؤ تو ن أ جر هم مر تين بما
صبروا
Artinya
: “ Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka”.(Q.s.
al-Qoshos:54)
4. Surat al-Anfal ayat 46
وا صبروا خ أن الله مع الصبر ين
Artinya
: “ Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.(Q.s.
al Anfal:46)[8]
B.
SYUKUR
1. Pengertian
syukur
Al-harits al-muhasibi mengemukakan
syukur itu tambahan nikmat yang diberikan oleh tuhan kepada orang yang
bersyukur.Abu said Al-kharraj mengatakan syukur ialah mengenal yang member dan
mengetahui sifat ketuhanannya.Yahya bin muadz
menyatakan bahwa setiap pemberian tuhan harus disyukuri dan harus begitu
selamanya. Al-ghazali mengungkapkan ada 3 derajat tingkah laku syukur.
1. Setiap orang yang gembira atau bersyukur
menerima nikmat,karena nikmat itu sesuai dengan keinginannya, hal ini jauh
sekali dari arti syukur.
2. Orang yang gembira atau bersyukur yang
syukurnya tertuju kepada siapa yang member nikmat itu akan tetapi tidak tertuju
kepada dzatnya.
3. Syukur yang sempurna kegembiraan
seseorang itu tertuju kepada nikmat allah, dengan maksud bahwa itu bisa membawa
lebih dekat kepadanya berada disamping-Nya dan selalu bisa memandang wajah-Nya.
Inilah derajat yang tertinggi.[9]
Menurt ibnu
Qayyim dalam menafsirkan ayat “ iyyaka na’budu waiyyaka nasta’in” yaitu :
1. syukur
melupakan Aklhlak mulia
2. syukur berada
siatas ridho
3. separuh iman
adalah syukur,dan separuh yang lain adalah sabar
4. Allah
memerintahkan syukur dan melarang kufur.
5.Allah memuji
ahli syukur dan mengategorikannya dalam kelompok khusus.
6.Allah
menjadikan syukur sebagai tujuan dari penciptaan dan perintahNya.
7.Allah
menjanjikan balasan terbaik bagi ahli syukur.
8.syukur sebagai
salah satu penyebab bertambahnya karunia.
9. syukur
merupakan penjaga dan pemelihara nikmat.
10.ahli syukur
adalah hamba yang memperoleh manfaat dari ayat-ayatnya.
11.orang yang
bersyukur di beri gelar asy-syakur.
12. syukur
merupakan tujuan Allah yang diinginkan dari hambanya.
13.salah satu
sifat Allah syakir dan syakur dan nama ini desematkan kepada orang yang
bersyukur.
14.Allah
memberitahukan bahwa jumlah orang yang bersyukur sangat sedikit.
15.syukur sudah
seharusnya ditingkatkan.[10]
2.
Cara bersyukur kepada Allah
1. Syukur dengan hati
Syukur dengan
menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh adalah semta-mata karena
anugrah dan kemurahan illahi.
2. Syukur dengan lidah
Syukur dengan
lidah adalah mengakui dengan ucapan bahwa sumber nikmat adalah Allah dengan
memujinya.
3. Syukur dengan perbuatan
Firman Allah :
ا عملوا ءالداو,د شكرا خ و قليل من عبادى الشكو ر
Artinya : “ Bekerjalah hai keluarga Daud
untuk Bersyukur (kepada Allah) dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang
berterimakasih.” (Q.s. Saba:13)[11]
3. Contoh Syukur
1. Sehat adalah karunia yang wajib
disyukuri.
2. Rizki yang melimpah.
3. Mempunyai ilmu yang bermanfaat.
4. Mendapat pertolongan kita wajib
bersyukur.[12]
5. Dzikir kepada Allah menumbuhkan sikap
syukur.
(Q.s. al-Kahfi :
109)[13]
4. Bentuk rasa syukur
kita kepada Allah yaitu :
1. Mensyukuri nikmat lisan
2. Mensyukuri nikmat pandangan.
3. Mensyukuri nikmat pendengaran
4. Mensyukuri nikmat anggota tubuh
5. Mensyukuri nikmat makanan
6. Mensyukuri nikmat harta
7.Mensyukuri nikmat iman
8. Mensyukuri nikmat akal.[14]
5. Macam-macam syukur
a. Syukur dengan lisan
Senantiasa
memuji TuhanNya mengucapkan hamdallah jika mendapat nikmat,beristighfar jika
melakukan kesalahan,mengucapkan subhanallah jika melihat ciptaanNya. sehingga
bentuk syukur dengan lisan adalah dengan memuji sang pemberi nikmat yaitu
Allah.
b. Syukur dengan amal
perbuatan
Membalas
kenikmatan sesuai dengan haknya. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan perbuatan
ketaatan dan menggunakan kenikmatan tersebut untuk taat kepada Allah. diantara
bentuknya adalah memberikan banyak kebaikan kepada orang lain. perilaku yang
baik,santun,jujur, dan ramah tamah.
c. Syukur dengan hati
Mengingat
dan menggambarkan kenikmatan itu semata karena anugrah Allah yang maha
kuasa.ditambah dengan menampakkan kecintaan dan pengagungan kepada Allah yang
maha pemberi nikmat dengan tanpa menyandarkan kenikmatan tersebut kepada
kekuatan diri sendiri.[15]
6.
Kedudukan Syukur dalam Agama
1.
Syukur berhubungan erat dengan zikir kepada Allah.
Firman
Allah surat Al-Baqarah: 152
2.
syukur berhubungan dengan firman
An;Nisa’
: 147
3.
orang-orang yang bersyukur adalah hamba yang dikhususkan mendapatkan
anugrahnya. Firman Allah suran Al-An’an:53
4.
manusia terbagi menjadi dua ada yang bersyukur ada pula yang kufur.
Firman
Allah Al-Insan :3
5.syukur
ujian yang diturunkan Allah.
Anam:
40
6.sesuai
dengan janji Allah.syukur memperbanyak nikmat.
Ibrahim
:7
7.amal
orang yang bersyukur diridhoi dan diterima oleh Allah.
Ali
imron : 144
8.
pertambahan nikmat erat kaitannya dengan syukur.
At-taubah:
28
9.
Allah memberitahukan bahwa salah satu tujuan iblis mencegah hamba-hambanya
bersyukur dan memberikan janji-janji kosong kepadanya.
Al-a’raf
:17
10.Allah
menyifati orang-orang yang bersyukur dengan kelompok minorotas.
Shad
:24
11.pujian
Allah kepada rasul pertamanya nuh as dengan syukur.
Al-isro’:3
12.Allah
memberitahukan bahwa ia disembah karena rasa syukur kepadanya dan orang yang
tidak bersyukur tidaklah termasuk golongan yang beribadah kepadanya.
Al-baqarah
:172
13.
Allah memperintahkan hamba-Nya musa untuk menyambut pemberiannya berupa
kenabian,risalah, perintah dengan bersyukur.
Al-a’raf
:144
14.wasat
pertama yang disampaikan kepada manusia setelah ia baligh berakal untuk
bersyukur kepada-Nya dan kedua orang tuanya.
Luqman
:14
15.Allah
memberitahukan bahwa ridho-Nya tergantung sejauh mana hamba bersyukur
kepada-Nya.
Az-Zumar
:7
16.Allah
memberitahukan tentang kekasih-Nya Ibrahim as ,akan rasa syukurnya terhadap
nikmat yang diterimanya.
An-Nahl
:120-121
17.
syukur adalah tujuan dari penciptaan
An-nahl
:78[16]
7. Pembagian orang yang
bersyukur.
1.orang
yang mensyukuri nikmat dan memuji Allah.
2.orang
yang mengingkari nikmat dan yang menyembunyikannya
3.orang
yang menampakkan bahwa dirinya termasuk ahli syukur padahal bukan.
8. Berbagai penyebab
kemunculan rasa syukur
1.
melihat orang yang ada dibawah kita
2.
memahami bahwa dirinya akan dimintai pertanggungjawaban atas segala nikmat yang
diterimanya
[1] Ahmad Husnul Aqif,Skripsi
Analisis Pesan Sabar dan Syukur dalam Kolom Serambi yang Di Asuh Prie Gs di
Tabloid Cempaka,(Semarang ,2011)h.23
[2] Syekh Abu Nashr as-Sarraj
ath-Thusi,Al-Luma’ Rujuknan Lengkap Ilmu Tasawuf(Surabaya,Risalah
Gusti,2002)h.102
[3]
Ahmad Husnul Aqif,Skripsi
Analisis Pesan Sabar dan Syukur dalam Kolom Serambi yang Di Asuh Prie Gs di
Tabloid Cempaka,(Semarang ,2011)h.23
[4] Toto Tasmara,Menuju Muslim
Kaffah:Menggali Potensi Diri(Jakarta,Gema Insani,2000)h.174-177
[5] Muhammad Fauqi Hajjaj,Tassawuf
Islam Dan Akhlak(Jakarta,Amzah,2011)h.298
[6] Ibid,h.299
[7] Ibid,h.299
[8]
Ahmad Husnul Aqif,Skripsi
Analisis Pesan Sabar dan Syukur dalam Kolom Serambi yang Di Asuh Prie Gs di
Tabloid Cempaka,(Semarang ,2011)h.25-26
[9] Imam Fuadi,Menuju Kehidupan Sufi (Jakarta,PT Bina Ilmu,2004)h.44-45
[11]
Ahmad Husnul Aqif,Skripsi
Analisis Pesan Sabar dan Syukur dalam Kolom Serambi yang Di Asuh Prie Gs di
Tabloid ,(Semarang , Cempaka,2011)h.35
[12] Ahmad Umah Hasyim,Menjadi
Muslim Kaffah (Yogyakarta,Mitra Pustaka,2004)h.370
[13] Drs. Samsul Munir Amin, M.A.,
Haryanto Al-Fandi S.Sos.I, Energi Dzikir
(Jakarta, Amzah,2008)h.235-236
[14] Asfa Davi Bya, Jejak Langkah Mengenal Allah
(Jakarta,Maghfirah Pustaka,2005)h.399-400
Tidak ada komentar:
Posting Komentar