Minggu, 30 Oktober 2016

sabar



   A.   SABAR
1.Pengertian Sabar
Sabar dari bahasa arab shabr berarti menahan. Kata sabar dimaknai dengan  “usaha menahan diri dari hal-hal  yang tidak disukai dengan sepenuh kerelaan dan kepasrahan” (Ahmadi,204:85).Sabar ialah tahan menderita dari hal yang tidak disenangi dengan ridha dan menyerahkan diri kepada Allah. Sabar yang hakiki ialah menyerahkan diri kepada Allah dan menerima ketetapan Allah dengan lapang dada (Al-Ghazali,1983:28).Dari ilmu semantik, sabar secara langsung bertentangan dengan kata jaza’, yang berarti sifat tidak dapat menahan diri. Secara tidak langsung sabar berarti memiliki ketabahan dan kekuatan jiwa menghadapi kesengsaraan , penderitaan dan kesulitan dalam kehidupan  (Izutsu,195:158).[1]
Syekh abu nashr as-sarraj sabar adalah kedudukan spiritual mulia.Allah memuji orang yang sabar dalam firmannya (Qs. az-Zumar:10)
انَما يو فى الصبرون أجر هم بغير حسا بِ
Artinya :” Hanya orang-orang yang bersabar akan diberi pahala mereka yang tidak terbatas.”(Q.s. az-Zumar:10).
Al-Junaid berpendapat sabar adalah memikul beban berat sampai saat yang tidak diinginkan.
Asy-sybli pernah ditanya seseorang apa itu sabar, lalu ia menjawab dengan 3 jawaban yaitu :  sabar  demi Allah SWT (fillah), sabar karena Allah SWT (lillah) ,dan sabar bersama Allah  (ma’allah). Semua jawaban itu dianggap salah. Dan yang benar adalah sabar dari Allah SWT (‘anaillah). Menurut orang yang bertanya pada Asy-Syibli. Lalu Asy-Syibli menjelaskan bahwa Ibnu Salim di Basrah mengartikan sabar dalam 3 kategori yaitu : pertama, orang yang berusaha untuk bersabar (mutashabir), kedua,orang yang sabar (shabir), dan yang ketiga, orang yang sangat bersabar (shabbar). Maka orang yang berusaha bersabar adalah orang yang sabar demi Allah swt.(fillah).[2]
Al-Qannad mengartikan sabar ialah melakukan yang wajib dan meninggalkan yang di larang dan tekun melaksanakan perintah.[3]
2. Macam-macam Sabar
1.    Sabar berdasarkan jenis pelakunya di bagi menjadi 3 yaitu:
a.       Sabar untuk mengerjakan perintah dan ketaatan kepada Allah
b.      Sabar untuk meninggalkan perbuatan maksiat dan yang bertentangan
c.       Sabar atas berbagai ketentuan dan takdir yang telah ditetapkan oleh Allah kepadanya tanpa keluh kesah
2.      Sedangkan sabar berdasarkan jenisnya di bagi menjadi 5 yaitu:
   a.     Wajib, sebagai contohnya sabar melakukan kewajiban dan sabar            
           b.     Sunnah, misalnya sabar untuk tidak membalas kejahatan
           c.     Mubah, misalnya sabar terhadap perilaku yang diperbolehkan
           d.     Makruh, misalnya sabar tidak makan dan minum meskipun itu halal
           e.      Haram, misalnya memakan bangkai ,darah dsb
3.      Sabar menurut bentuknya yaitu:
a.       Sabar dalam menunaikan ibadah
Dalam menunaikan ibadah syaiton selalu menggoda dan nafsu selalu mengganggu agar perintah ibadah ditinggalkan atau dilalaikan. Tetapi orang yang sabar dapat menangkis dan mengatasinya, tetap mengerjakan perintah Allah dengan baik.
b.      Sabar dalam meninggalkan dan menjauhi maksiat
Sabar terhadap maksiat ialah semacam unsur pertahanan yang melawan dorongan-dorongan yang menggoda manusia dalam perjalanan hidupnya, serta menyingkirkan perbuatan-perbuatan dosa yang terlarang dan tercela.Menghindari dari segala perbuatan jahat dan dari menuruti hawa nafsu angkara murka..Untuk memperoleh derajat inilah kita selalu berdoa sebagaimana yang tersebutdalam Al-Quran :
و ما تنقم م منا الا أن ءامنا با يت ر بنا لما جا ء تنا ج  ر بنا أفر غ علينا صبر ا و تو فنا مسلمين
Artinya : “ Ya Allah Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkan kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)”. (Q.S Al-A’raf : 126).
c.       Sabar dalam musibah
Musibah yang menimpa diterima dengan sabar dan bertawakal kepada  Allah dengan cara berikhtiar untuk terlepas dari musibah itu.
3. Dimensi sikap sabar antara lain:
1.      Sikap sabar dan istiqomah
2.      Ketekunan
3.      Kedamaian hati
4.      Bersungguh-sungguh (berjihad)
Tampaklah bahwa kesabaran bukanlah sikap fatalism. Menerima begitu saja segala sesuatu yang menimpa dirinya tanpa iktiyar sama sekali. Sikap menyerah seperti itu, lebih mendekatkan diri kandungan jiwa yang tak kenal goyah atau menyerah. Sikap sabar bagian dari jiwa kesatria ,jantan dan menjadi pengikat seluruh potensi qalbu yang salim (jiwa yang sehat). Betapa banyaknya kehancuran dialami manusia dikarenakan sikap tergesa-gesa, mengambil keputusan dengan dorongan hawa, sehingga melahirkan hasil keputusan yang bermuatan amarah dan tak kenal puas. Orang yang tidak mempunyai sikap sabar sangat mudah terjebak pada tindakan yang penuh penyesalan. [4]
4. Contoh-contoh Sabar
1.      Sabar menerima hal-hal yang menyakitkan dari sanak kerabatnya demi memupus api permusuhan dikalangan internal kaum muslin (Q.s. Fushilat:34-35)[5]
2.      Bersabar saat berperang dengan musuh.(Q.s.Ali Imron:200)[6]
3.      Sabar dalam mengarungi kehidupan (Q.s..al-Baqarah:177)[7]
5. Keutamaan Sabar
1.      Surat as-Sajadah ayat 24
وخعلنا منهم أئمة يهد و ن بأ مر نالما صبر واصلى
Artinya : “ Dan Kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang member petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar “ (Q.s. as-Sajadah:24)
2.      Surat al-A’raf ayat 137
و تمت كلمت ربك الحسنى على بنى اسرءيل بما صبروا صلى
Artinya : “ Dan telah sempurnlah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil di sebabkan kesabaran mereka ”.(Q.s. al-A’raf:137)
3.      Surat al-Qoshos ayat 54
أولىْك يؤ تو ن أ جر هم مر تين بما صبروا
Artinya : “ Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka”.(Q.s. al-Qoshos:54)
4.      Surat al-Anfal ayat 46
وا صبروا خ  أن الله مع الصبر ين
Artinya : “ Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.(Q.s. al Anfal:46)[8]

B.   SYUKUR
1. Pengertian syukur
Al-harits al-muhasibi mengemukakan syukur itu tambahan nikmat yang diberikan oleh tuhan kepada orang yang bersyukur.Abu said Al-kharraj mengatakan syukur ialah mengenal yang member dan mengetahui sifat ketuhanannya.Yahya bin muadz  menyatakan bahwa setiap pemberian tuhan harus disyukuri dan harus begitu selamanya. Al-ghazali mengungkapkan ada 3 derajat tingkah laku syukur.
1.      Setiap orang yang gembira atau bersyukur menerima nikmat,karena nikmat itu sesuai dengan keinginannya, hal ini jauh sekali dari arti syukur.
2.      Orang yang gembira atau bersyukur yang syukurnya tertuju kepada siapa yang member nikmat itu akan tetapi tidak tertuju kepada dzatnya.
3.      Syukur yang sempurna kegembiraan seseorang itu tertuju kepada nikmat allah, dengan maksud bahwa itu bisa membawa lebih dekat kepadanya berada disamping-Nya dan selalu bisa memandang wajah-Nya. Inilah derajat yang tertinggi.[9]
Menurt ibnu Qayyim dalam menafsirkan ayat “ iyyaka na’budu waiyyaka nasta’in” yaitu :
1. syukur melupakan Aklhlak mulia
2. syukur berada siatas ridho
3. separuh iman adalah syukur,dan separuh yang lain adalah sabar
4. Allah memerintahkan syukur dan melarang kufur.
5.Allah memuji ahli syukur dan mengategorikannya dalam kelompok khusus.
6.Allah menjadikan syukur sebagai tujuan dari penciptaan dan perintahNya.
7.Allah menjanjikan balasan terbaik bagi ahli syukur.
8.syukur sebagai salah satu penyebab bertambahnya karunia.
9. syukur merupakan penjaga dan pemelihara nikmat.
10.ahli syukur adalah hamba yang memperoleh manfaat dari ayat-ayatnya.
11.orang yang bersyukur di beri gelar asy-syakur.
12. syukur merupakan tujuan Allah yang diinginkan dari hambanya.
13.salah satu sifat Allah syakir dan syakur dan nama ini desematkan kepada orang yang bersyukur.
14.Allah memberitahukan bahwa jumlah orang yang bersyukur sangat sedikit.
15.syukur sudah seharusnya ditingkatkan.[10]
2. Cara bersyukur kepada Allah
1.      Syukur dengan hati
Syukur dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh adalah semta-mata karena anugrah dan kemurahan illahi.
2.      Syukur dengan lidah
Syukur dengan lidah adalah mengakui dengan ucapan bahwa sumber nikmat adalah Allah dengan memujinya.
 3. Syukur dengan perbuatan
Firman Allah :
  ا عملوا ءالداو,د شكرا خ  و قليل من عبادى الشكو ر
Artinya : “ Bekerjalah hai keluarga Daud untuk Bersyukur (kepada Allah) dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterimakasih.” (Q.s. Saba:13)[11]
3. Contoh Syukur
1.      Sehat adalah karunia yang wajib disyukuri.
2.      Rizki yang melimpah.
3.      Mempunyai ilmu yang bermanfaat.
4.      Mendapat pertolongan kita wajib bersyukur.[12]
5.      Dzikir kepada Allah menumbuhkan sikap syukur.
(Q.s. al-Kahfi : 109)[13]
4. Bentuk rasa syukur kita kepada Allah yaitu :
1. Mensyukuri nikmat lisan
2. Mensyukuri nikmat pandangan.
3. Mensyukuri nikmat pendengaran
4. Mensyukuri nikmat anggota tubuh
5. Mensyukuri nikmat makanan
6. Mensyukuri nikmat harta
7.Mensyukuri nikmat iman
8. Mensyukuri nikmat akal.[14]
5. Macam-macam syukur
a. Syukur dengan lisan
          Senantiasa memuji TuhanNya mengucapkan hamdallah jika mendapat nikmat,beristighfar jika melakukan kesalahan,mengucapkan subhanallah jika melihat ciptaanNya. sehingga bentuk syukur dengan lisan adalah dengan memuji sang pemberi nikmat yaitu Allah.
b. Syukur dengan amal perbuatan
          Membalas kenikmatan sesuai dengan haknya. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan perbuatan ketaatan dan menggunakan kenikmatan tersebut untuk taat kepada Allah. diantara bentuknya adalah memberikan banyak kebaikan kepada orang lain. perilaku yang baik,santun,jujur, dan ramah tamah.
c. Syukur dengan hati
          Mengingat dan menggambarkan kenikmatan itu semata karena anugrah Allah yang maha kuasa.ditambah dengan menampakkan kecintaan dan pengagungan kepada Allah yang maha pemberi nikmat dengan tanpa menyandarkan kenikmatan tersebut kepada kekuatan diri sendiri.[15]
6. Kedudukan Syukur dalam Agama
1. Syukur berhubungan erat dengan zikir kepada Allah.
Firman Allah surat Al-Baqarah: 152
2. syukur berhubungan dengan firman
An;Nisa’ : 147
3. orang-orang yang bersyukur adalah hamba yang dikhususkan mendapatkan anugrahnya. Firman Allah suran Al-An’an:53
4. manusia terbagi menjadi dua ada yang bersyukur ada pula yang kufur.
Firman Allah Al-Insan :3
5.syukur ujian yang diturunkan Allah.
Anam: 40
6.sesuai dengan janji Allah.syukur memperbanyak nikmat.
Ibrahim :7
7.amal orang yang bersyukur diridhoi dan diterima oleh Allah.
Ali imron : 144
8. pertambahan nikmat erat kaitannya dengan syukur.
At-taubah: 28
9. Allah memberitahukan bahwa salah satu tujuan iblis mencegah hamba-hambanya bersyukur dan memberikan janji-janji kosong kepadanya.
Al-a’raf :17
10.Allah menyifati orang-orang yang bersyukur dengan kelompok minorotas.
Shad :24
11.pujian Allah kepada rasul pertamanya nuh as dengan syukur.
Al-isro’:3
12.Allah memberitahukan bahwa ia disembah karena rasa syukur kepadanya dan orang yang tidak bersyukur tidaklah termasuk golongan yang beribadah kepadanya.
Al-baqarah :172
13. Allah memperintahkan hamba-Nya musa untuk menyambut pemberiannya berupa kenabian,risalah, perintah dengan bersyukur.
Al-a’raf :144
14.wasat pertama yang disampaikan kepada manusia setelah ia baligh berakal untuk bersyukur kepada-Nya dan kedua orang tuanya.
Luqman :14
15.Allah memberitahukan bahwa ridho-Nya tergantung sejauh mana hamba bersyukur kepada-Nya.
Az-Zumar :7
16.Allah memberitahukan tentang kekasih-Nya Ibrahim as ,akan rasa syukurnya terhadap nikmat yang diterimanya.
An-Nahl :120-121
17. syukur adalah tujuan dari penciptaan
An-nahl :78[16]
7. Pembagian orang yang bersyukur.
1.orang yang mensyukuri nikmat dan memuji Allah.
2.orang yang mengingkari nikmat dan yang menyembunyikannya
3.orang yang menampakkan bahwa dirinya termasuk ahli syukur padahal bukan.
8. Berbagai penyebab kemunculan rasa syukur
1. melihat orang yang ada dibawah kita
2. memahami bahwa dirinya akan dimintai pertanggungjawaban atas segala nikmat yang diterimanya



[1] Ahmad Husnul Aqif,Skripsi Analisis Pesan Sabar dan Syukur dalam Kolom Serambi yang Di Asuh Prie Gs di Tabloid Cempaka,(Semarang ,2011)h.23
[2] Syekh Abu Nashr as-Sarraj ath-Thusi,Al-Luma’ Rujuknan Lengkap Ilmu Tasawuf(Surabaya,Risalah Gusti,2002)h.102
[3] Ahmad Husnul Aqif,Skripsi Analisis Pesan Sabar dan Syukur dalam Kolom Serambi yang Di Asuh Prie Gs di Tabloid Cempaka,(Semarang ,2011)h.23
[4] Toto Tasmara,Menuju Muslim Kaffah:Menggali Potensi Diri(Jakarta,Gema Insani,2000)h.174-177
[5] Muhammad Fauqi Hajjaj,Tassawuf Islam Dan Akhlak(Jakarta,Amzah,2011)h.298
[6] Ibid,h.299
[7] Ibid,h.299
[8] Ahmad Husnul Aqif,Skripsi Analisis Pesan Sabar dan Syukur dalam Kolom Serambi yang Di Asuh Prie Gs di Tabloid Cempaka,(Semarang ,2011)h.25-26
[9] Imam Fuadi,Menuju  Kehidupan Sufi (Jakarta,PT Bina Ilmu,2004)h.44-45
[11] Ahmad Husnul Aqif,Skripsi Analisis Pesan Sabar dan Syukur dalam Kolom Serambi yang Di Asuh Prie Gs di Tabloid ,(Semarang , Cempaka,2011)h.35
[12] Ahmad Umah Hasyim,Menjadi Muslim Kaffah (Yogyakarta,Mitra Pustaka,2004)h.370
[13] Drs. Samsul Munir Amin, M.A., Haryanto Al-Fandi S.Sos.I, Energi Dzikir (Jakarta, Amzah,2008)h.235-236
[14] Asfa Davi Bya, Jejak Langkah Mengenal Allah (Jakarta,Maghfirah Pustaka,2005)h.399-400

Tidak ada komentar:

Posting Komentar