ILMU KOMUNIKASI
1.
Analisi Kata
v Budaya
Budaya
berasal dari bahasa Latin “Colere” yang berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari sini
dapat disimpulkan bahwa budaya adalah segala daya dan aktivitas manusia untuk
mengolah dan mengubah alam. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta,
rasa dan karsa.[1]
Contoh
budaya : pada saat acara tanggal 1 Muharram, orang Jawa biasanya melakukan
ritual khusus. Ritual ini hanya dilakukan satu tahun sekali. Cara dalam
melakukan kegiatannya itu disebut dengan budaya. Atau lebih tepatnya budaya
kejawen. Sedangkan hasil dari budaya itu adalah kebudayaan.
v Paradigma
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paradigma adalah model dalam teori
ilmu pengetahuan atau kerangka berfikir. Paradigma kerap dikaitkan dengan
hal-hal mengenai bagaimana seseorang berfikir. Dalam berfikir ini, fikiran yang
dihasilkan akan tergantung dengan tingkat pengetahuan yang di dapat.
Contoh
paradigma : dalam suatu masyarakat, ditemukan suatu masalah sosial berkaitan
dengan kemiskinan. Cara-cara berfikir yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah sosial inilah yang disebut dengan paradigma. Jadi paradigma itu adalah
suatu prosesnya dan hasilnya dari paradigma sendiri adalah suatu solving
problem.
v Persepsi
Persepsi
adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih mengorganisasikan, dan
menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku
kita.[2]
Persepsi berkaitan dengan pengindraan. Apa yang dipersepsikan adalah apa yang
ditangkap oleh indra.
Contoh
persepsi : saat kita sedang jalan-jalan, kita melihat ada bunga mawar di jalan.
Secara otomatis indra kita menangkap bahwa bunga mawar berwarna merah dan
pastinya berbau harum. Namun, kita berfikir bahwa bunga itu ada di jalan
dikarenakan jatuh saat dibawa seseorang. Proses berfikir yang berdasarkan indra
itulah yang dinamakan dengan persepsi.
v Atensi
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Atensi adalah perhatian atau minat.
atensi adalah suatu sikap memperhatikan terhadap suatu hal. Dan dalam atensi
ini juga menggunakan indrawi.
contoh
atensi : ketika seseorang sedang berbicara dengan kita, kita akan memperhatikan
apa yang diucapkan oleh orang tersebut. Entah memperhatikan gaya bicaranya
maupun gaya tubuhnya. Proses kita memperhatikan inilah yang disebut dengan
atensi.
2.
Keterkaitan Kata dengan Ilmu Komunikasi
v Kata budaya mempunyai relasi dengan ilmu komunikasi. Ilmu
komunikasi disebut juga dengan multidisiplioner ilmu. Dalam ilmu komunikasi
mempelajari banyak ilmu, yaitu : ilmu sosial, ilmu ekonomi, ilmu politik dan
ilmu-ilmu lain membutuhkan ilmu komunikasi dalam mempelajarinya. Dalam ranah
sosial yang cangkupannya lebih luas dan berelasi dengan kehidupan masyarakat,
ilmu komunikasi diperlukan untuk kelangsungan hidup. Masyarakat tidak hanya
terdiri dari satu jenis saja, melainkan terdiri dari berbagai macam budaya,
suku dan bangsa. Tentunya untuk berkomunikasi dengan latar belakang yang
berbeda-beda itu akan ada caranya tersendiri. Misal, antara masyarakat papua
dan jawa mempunyai kebiasaan yang berbeda. Saat seseorang ingin melakukan
komunikasi yang efektif, maka terlebih dahulu harus memahami bagaimana latar
belakang kebudayaan masing-masing. Nah, dari sini yang digunakan adalah ilmu
komunikasi. Dimana ilmu komunikasi nanti akan menjelaskan bagaimana caranya
berkomunikasi antar budaya yang baik dan benar.
v Paradigma berarti pola pikir. Pola pikir seseorang itu dipengaruhi
oleh frame of refernce atau kerangka berpikir[3].
Cara seseorang dalam berkomunikasi juga demikian. Seseorang akan berkomunikasi
sesuai dengan apa yang ada di pikirannya. Apa yang ada dalam pikirannya akan
tertuang dalam bentuk verbal maupun non verbal dan kemudian diimplementasikan
untuk menjalin komunikasi dengan orang lain. Apabila pola pokir masing-masing
orang mengalami banyak perbedaan, makan komunikasi yang efektif sulit terjalin. Pihak komunikator tidak dapat
memaksa komunikan untuk menerima pesan yang disampaikan jika si komunikan
mempunyai pola pikir yang berbeda. Oleh karena itu, dalam suatu komunikasi
diperlukan adanya kesamaan dalam pola pikir.
v
Persepsi
merupakan inti dari komunikasi. Dalam berkomunikasi, persepsilah yang
menentukan kita untuk memilih menerima suatu pesan atau mengabaikan pesan lain.
Jika persepsi tidak akurat, maka mustahil dapat berkomunikasi dengan baik.
Semakin tinggi kesamaan persepsi seseorang, maka semakin mudah dan semakin
sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung
membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.[4]
Persepsi individu boleh berbeda-beda dan tidak ada yang menyalahkan. Hanya saja
jika perbedaan itu terlalu signifikan, makan komunikasi akan mengalami hambatan.
Atensi
merupakan perhatian kita terhadap suatu hal. Atensi erat kaitanya dengan ilmu
komunikasi. Karena dalam ilmu komunikasi, intinya adalah persepsi. Sedangakan
persepsi sendiri mempunyai tahapan-tahapan. Salah satu tahapannya adalah
atensi. Sebelum kita memperolah gambaran tentang suatu obyek dengan indra kita,
maka terlebih dahulu kita akan memeperhatikan obyek tersebut. Itu berarti kita
telah melakukan atensi. Dalam banyak kasus, rangsanngan yang menarik perhatikan
kita cenderung kita anggap lebih penting daripada yang tidak menarik perhatian
kita. Rangsangan itu cenderung menyebabkan kejadian-kejadian berikutnya. Hal
ini juga terjadi pada manusia. Orang yang paling kita perhatikan cenderung
dianggap paling ber
[1] Djoko Widagdho,
Ilmu Budaya Dasar, (Djakarta:Bumi Aksara, 2010), hlm.18.
[2] Deddy Mulyana,
Ilmu Komunikasi, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hlm.179.
[3] Toto
Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta:Gaya Media Pratama, 1997), hlm. 16.
[4] Deddy Mulyana, Ilmu
Komunikasi, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hlm.180.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar