Minggu, 30 Oktober 2016

paper



ILMU KOMUNIKASI



1.    Analisi Kata
v  Budaya
Budaya berasal dari bahasa Latin “Colere” yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari sini dapat disimpulkan bahwa budaya adalah segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa dan karsa.[1]
Contoh budaya : pada saat acara tanggal 1 Muharram, orang Jawa biasanya melakukan ritual khusus. Ritual ini hanya dilakukan satu tahun sekali. Cara dalam melakukan kegiatannya itu disebut dengan budaya. Atau lebih tepatnya budaya kejawen. Sedangkan hasil dari budaya itu adalah kebudayaan.
v  Paradigma
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paradigma adalah model dalam teori ilmu pengetahuan atau kerangka berfikir. Paradigma kerap dikaitkan dengan hal-hal mengenai bagaimana seseorang berfikir. Dalam berfikir ini, fikiran yang dihasilkan akan tergantung dengan tingkat pengetahuan yang di dapat.
Contoh paradigma : dalam suatu masyarakat, ditemukan suatu masalah sosial berkaitan dengan kemiskinan. Cara-cara berfikir yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sosial inilah yang disebut dengan paradigma. Jadi paradigma itu adalah suatu prosesnya dan hasilnya dari paradigma sendiri adalah suatu solving problem.
v  Persepsi
Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.[2] Persepsi berkaitan dengan pengindraan. Apa yang dipersepsikan adalah apa yang ditangkap oleh indra.
Contoh persepsi : saat kita sedang jalan-jalan, kita melihat ada bunga mawar di jalan. Secara otomatis indra kita menangkap bahwa bunga mawar berwarna merah dan pastinya berbau harum. Namun, kita berfikir bahwa bunga itu ada di jalan dikarenakan jatuh saat dibawa seseorang. Proses berfikir yang berdasarkan indra itulah yang dinamakan dengan persepsi.
v  Atensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Atensi adalah perhatian atau minat. atensi adalah suatu sikap memperhatikan terhadap suatu hal. Dan dalam atensi ini juga menggunakan indrawi.
contoh atensi : ketika seseorang sedang berbicara dengan kita, kita akan memperhatikan apa yang diucapkan oleh orang tersebut. Entah memperhatikan gaya bicaranya maupun gaya tubuhnya. Proses kita memperhatikan inilah yang disebut dengan atensi.

2.    Keterkaitan Kata dengan Ilmu Komunikasi
v  Kata budaya mempunyai relasi dengan ilmu komunikasi. Ilmu komunikasi disebut juga dengan multidisiplioner ilmu. Dalam ilmu komunikasi mempelajari banyak ilmu, yaitu : ilmu sosial, ilmu ekonomi, ilmu politik dan ilmu-ilmu lain membutuhkan ilmu komunikasi dalam mempelajarinya. Dalam ranah sosial yang cangkupannya lebih luas dan berelasi dengan kehidupan masyarakat, ilmu komunikasi diperlukan untuk kelangsungan hidup. Masyarakat tidak hanya terdiri dari satu jenis saja, melainkan terdiri dari berbagai macam budaya, suku dan bangsa. Tentunya untuk berkomunikasi dengan latar belakang yang berbeda-beda itu akan ada caranya tersendiri. Misal, antara masyarakat papua dan jawa mempunyai kebiasaan yang berbeda. Saat seseorang ingin melakukan komunikasi yang efektif, maka terlebih dahulu harus memahami bagaimana latar belakang kebudayaan masing-masing. Nah, dari sini yang digunakan adalah ilmu komunikasi. Dimana ilmu komunikasi nanti akan menjelaskan bagaimana caranya berkomunikasi antar budaya yang baik dan benar.
v  Paradigma berarti pola pikir. Pola pikir seseorang itu dipengaruhi oleh frame of refernce atau kerangka berpikir[3]. Cara seseorang dalam berkomunikasi juga demikian. Seseorang akan berkomunikasi sesuai dengan apa yang ada di pikirannya. Apa yang ada dalam pikirannya akan tertuang dalam bentuk verbal maupun non verbal dan kemudian diimplementasikan untuk menjalin komunikasi dengan orang lain. Apabila pola pokir masing-masing orang mengalami banyak perbedaan, makan komunikasi yang efektif  sulit terjalin. Pihak komunikator tidak dapat memaksa komunikan untuk menerima pesan yang disampaikan jika si komunikan mempunyai pola pikir yang berbeda. Oleh karena itu, dalam suatu komunikasi diperlukan adanya kesamaan dalam pola pikir.
v  Persepsi merupakan inti dari komunikasi. Dalam berkomunikasi, persepsilah yang menentukan kita untuk memilih menerima suatu pesan atau mengabaikan pesan lain. Jika persepsi tidak akurat, maka mustahil dapat berkomunikasi dengan baik. Semakin tinggi kesamaan persepsi seseorang, maka semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.[4] Persepsi individu boleh berbeda-beda dan tidak ada yang menyalahkan. Hanya saja jika perbedaan itu terlalu signifikan, makan komunikasi akan mengalami hambatan.
Atensi merupakan perhatian kita terhadap suatu hal. Atensi erat kaitanya dengan ilmu komunikasi. Karena dalam ilmu komunikasi, intinya adalah persepsi. Sedangakan persepsi sendiri mempunyai tahapan-tahapan. Salah satu tahapannya adalah atensi. Sebelum kita memperolah gambaran tentang suatu obyek dengan indra kita, maka terlebih dahulu kita akan memeperhatikan obyek tersebut. Itu berarti kita telah melakukan atensi. Dalam banyak kasus, rangsanngan yang menarik perhatikan kita cenderung kita anggap lebih penting daripada yang tidak menarik perhatian kita. Rangsangan itu cenderung menyebabkan kejadian-kejadian berikutnya. Hal ini juga terjadi pada manusia. Orang yang paling kita perhatikan cenderung dianggap paling ber


[1] Djoko Widagdho, Ilmu Budaya Dasar, (Djakarta:Bumi Aksara, 2010), hlm.18.
[2] Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hlm.179.
[3] Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta:Gaya Media Pratama, 1997), hlm. 16.
[4] Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hlm.180.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar